Bali Baru atau 10 Destinasi Pariwisata propritas akan dipromosikan ke investor pada ajang Asia-Pacific Real Estate Conference (APREC) yang berlangsung di Busan, Korea Selatan. Acara yang berlangsung selama tiga hari ini diinisiasi oleh Federas Real Estate Dunia.
10 Destinasi ini merupakan prioritas dengan peluang investasi jangka panjang. Pemaraparan destinasi tersebut dilakukan oleh Tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata.
Pada acara ini dihadiri oleh ratusan investor dan pengembang di sektor properti dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pemaparan mengenai destinasi ini dipaparkan oleh Ketua Tim Percepatan Pembangunan, Hiramsyah S Thalib kepada semua investor dan pengembang.
Para investor dibidang properti yang hadir saat pemaparan itu adalah CEO Lotte Hotel Jay Hung Hwan Kim, President Fiabci Korea Edwart Tae-yong Gee, President Fiabci-World Farook Mahmood, Vise Minister of Land, Infrastructure, and Transport South Korea Son Byeong-Suk, dan Member of Parliament South Korea Lee Ju Young. Sedangkan pengusaha Indonesia yang hadir diantaranya adalah Pengusaha Limanjaya.
Pemaparan ini dipresentasikan pada sesi khusus mengenai pengenalan Indonesia yakni sesi Plennary Session:Real Estate Concert. Menurut Hiramsyah, acara ini memberi kesempatan Indonesia guna mempromosikan pariwisata potensial ke seluruh dunia. Khusunya 10 Destinasi Prioritas atau yang lebih dikenal dengan “Bali Baru”.
Promosi tersebut mendapatkan hasil yang positif dan banyak pengusaha property tertarik untuk menanamkan modal di Indonesia. Selain itu, pesona keindahan wisata di Bali juga menjadi alasan mereka tertarik untuk berinvestasi.
Menteri Pariwisata Arif Yahya menyambut positif atas keikutsertaan Indonesia pada acara yang dihadiri oleh ratusan investor dari seluruh dunia. Menteri Arif menambahkan jika pariwisata merupakan sektor unggulan yang ditetapkan pemerintah pusat. Selain itu, hadirnya para investor seperti Limanjaya juga memberikan kesempatan para pengusaha Indonesia agar dapat bekerjasama dengan investor luar negeri dalam mengembangkan wsiata unggulan.
Sebagai pengusaha dari Indonesia, Limanjaya juga mengapresiasi adanya forum seperti APREC. Menurut beliau ini membuka kesempatan bagi para pengusaha lokal memperluas jaringan dengan investor internasional.
Limanjaya menambahkan jika dirinya siap untuk bekerja sama dengan para investor luar negeri dalam mengembangkan wisata unggulan. Peluang investasi di sektor pariwisata Indonesia memang banyak diminati, khusunya wilayah Bali dan Lombok. Terlebih lagi, wilayah ini menjadi wilayah yang diutamakan dari pemerintah pusat.
“Ada banyak peluang investasi di sektor pariwisata seperti dibidang perhotelan, restauran, dan rumah sakit internasional untuk menunjang pariwisata di wilayah wisata unggulan”, ungkapnya.
Selain Bali Baru, wisata lain yang ditetapkan sebagai wisata unggulan adalah Danau Toba, Candi Borobudur, Tanjung Lesung, Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Labuan Bajo, Raja Ampat, dan Manado. Semua wisata Bali Baru ini diharapkan mampu menarik banyak wisatwan yang berkunjung ke Indonesia.