Contents
Profil Tjandra Limanjaya sering mendapat sorotan. Hal itu wajar terjadi karena Tjandra adalah pengusaha Indonesia yang kerap menjadi investor di berbagai proyek strategis bisnis. Lalu siapa ia sebenarnya? Banyak berita bersliweran terkait denganya. Ada informasi bahwa Ia memiliki kedekatan dengan Hashim Djojohadikusumo. Hanya saja data yang kami dapatkan masih sangat sedikit.
Jika saja Tjandra limanjaya memiliki kedekatan akan sangat wajar karena keduanya dinilai memiliki kekuatan dalam menjadi seorang pengusaha Indonesia.
Profil Tjandra Limanjaya
Tjandra Limanjaya adalah seorang pengusaha sukses asal Indonesia yang lahir di Jakarta pada 17 Juli 1958. Ia telah menekuni dunia bisnis sejak usia muda dan melalui banyak tantangan serta keberhasilan dalam kariernya. Tjandra menikah dengan Irnawati Sutanto dan dikenal sebagai kepala keluarga yang bijaksana.
Dalam kariernya, Tjandra pernah menjabat sebagai Direktur di PT GEB di Celukan Bawang, Bali. Ia dikenal sebagai pemimpin yang ramah dan menghargai pekerjanya. Sikap rendah hati dan bijaksananya terbentuk dari pengalaman panjangnya di dunia bisnis, dan ini ia terapkan dalam kepemimpinannya.
Kredibilitas Tjandra Limanjaya Sebagai Pengusaha
Sebagai pengusaha senior Tanah Air, Tjandra Limanjaya kerap dikaitkan sebagai sosok yang punya kredibilitas. Tjandra Limanjaya, dengan segala pencapaiannya, adalah salah satu sosok yang patut diteladani khususnya oleh bisnisman muda yang sedang merintis.
Tjandra memiliki segudang ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dasar yang harus dimiliki oleh seorang pengusaha. Prinsip dan pengetahuan ini akan menjadi bekal berharga dalam membangun bisnis yang sukses dan berkelanjutan.
Sampai saat ini, Tjandra kerap menuai decak kagum dari kolega bisnisnya. Pasalnya, ia dianggap sebagai sosok yang revolusioner. Artinya, rencana bisnis yang ia kemukakan selalu ditarik jauh ke depan sehingga kebermanfaatannya tidak hanya dirasakan oleh segelintir orang di masa sekarang, namun dapat berkembang dan bisa dirasakan oleh anak cucu di masa depan.
Salah satu bukti bahwa Tjandra Limanjaya jadi sosok yang revolusioner adalah perusahaan yang di mana ia menjadi investor. Tjandra Limanjaya dan istrinya memperluas usaha mereka ke Indonesia bagian timur. Salah satu bisnis mereka terletak di Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Mereka juga berinvestasi di wilayah Nusa Tenggara, yang memiliki potensi besar di sektor pariwisata.
Di Celukan Bawang, Tjandra dan istrinya berhasil menciptakan banyak lapangan kerja bagi penduduk setempat, yang membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Sebagai pengusaha yang peduli dengan lingkungan sekitarnya, Tjandra telah banyak berinvestasi di berbagai sektor, termasuk pariwisata, dan dikenal serta dihormati di Indonesia.
Tjandra juga tercatat sebagai penemu dalam berbagai sumber paten, khususnya terkait dengan PT GEB, di mana profilnya bisa ditemukan.
Cobaan Tjandra Sebagai Pengusaha
Sebagai seorang pengusaha, Tjandra Limanjaya memang tak berhenti dihadapkan dengan cobaan. Salah satu yang cukup memberikan banyak pembelajaran adalah kasus manipulasi pengadilan. Kasus ini pernah dialami oleh Tjandra Limanjaya dan istrinya, Irnawati. Dalam proses hukum di pengadilan, ada pihak-pihak yang diduga kuat melakukan perubahan data selama prosesnya.
Kasus mengenai Bank Garansi palsu muncul saat Tjandra merencanakan proyek pembangkit listrik di Bali pada tahun 2007. Omega Consultant & Management menyatakan mampu menyediakan Bank Garansi sebagai jaminan tambahan untuk pendanaan proyek tersebut dalam waktu yang telah ditentukan oleh Morgan Stanley.
Kasus ini dibawa ke pengadilan, di mana Nicholas Koen dinyatakan bersalah atas pembuatan Bank Garansi palsu dan penipuan, berdasarkan Putusan PN Jakarta Pusat No. 1195/Pid.B/2010/PN.Jkt.Pst pada 5 Oktober 2010, yang diperkuat oleh Putusan PT DKI Jakarta No. 375/Pid/2010/PT.DKI pada 7 Desember 2010.
Tony P. Ridwan juga terbukti bersalah atas pembuatan Bank Garansi palsu bersama-sama, berdasarkan Putusan PN Jakarta Pusat No. 325/Pid.B/2011/PN.Jkt/Pst pada 16 Agustus 2011.
Sebelumnya, Tony terlibat dalam kasus Bank Garansi Mandiri palsu dan dinyatakan sebagai buronan dalam Perkara Tindak Pidana Khusus No. BP/57/2007/Dit.Reskrimsus atas nama Mirta Sasmita Atmawidjaja SE.
Meskipun sempat dianggap bersalah, profil Tjandra Limanjaya kini namanya telah bersih. Pengadilan bahkan memutus bahwa Tjandra tak terbukti melakukan tindak pelanggaran dalam kasus yang menyeretnya.