Coca-Cola Indonesia baru-baru ini membuka pabrik daur ulang pertamanya dengan nilai investasi sebesar Rp556 miliar. Pabrik ini terletak di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat dan dibangun bersama dengan PT Amadina Bumi Nusantara dan Mahija Parahita Nusantara. Pabrik ini memiliki kapasitas menampung hingga 25 ribu botol bekas dalam setahun.
Turut hadir dalam peresmian pabrik, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan harapannya bahwa pabrik ini bisa menjadi percontohan bagi perusahaan lain. Luhut berharap kapasitas daur ulang pabrik daur ulang milik Coca-Cola Indonesia ini dapat ditingkatkan hingga 50.000 ton untuk mencegah plastik terbuang ke laut di masa depan.
Menurut Luhut, keberadaan pabrik daur ulang ini sudah sangat baik, namun perlu ditingkatkan kapasitasnya. Plastik memang berbahaya bagi lingkungan, terutama bagi ibu hamil karena dapat membahayakan kesehatan janin. Luhut tidak ingin generasi Indonesia cacat karena masalah ini.
Investasi sebesar Rp556 miliar dengan payback 7 tahun, menurut Luhut, cukup baik dan bisa diterapkan di tempat lain. Ini merupakan langkah penting bagi Coca-Cola Indonesia untuk memainkan peran dalam membantu mengatasi masalah lingkungan dan menjaga kesehatan masyarakat.
Dengan adanya pabrik daur ulang pertama milik Coca-Cola Indonesia ini, diharapkan dapat membuka jalan bagi perusahaan lain untuk berinvestasi pada inisiatif lingkungan yang baik. Semoga ini menjadi langkah awal dalam membangun lingkungan yang lebih baik dan sehat bagi generasi Indonesia.