Gempa dengan kekuatan 7,4 magnitudo yang disusul dengan tsunami di Palu dan Donggala masuk dalam daftar bencana alam terbesar di dunia. Bencana alam memang tidak dapat diprediksi sehingga sering menelan banyak korban jiwa. Tdai hanya di Palu dan Donggala saja, sebelumnya ada banyak gempa dan tsunami terbesar yang terjadi di berbagai negara di dunia.
Berikut gempa bumi dan tsunami terbesar yang terdahsyat dalam sejarah.
Aceh (26 Desember 2004)
Gempa yang terjadi di Aceh memiliki kekuatan hingga 9,1 magnitudo. Akibat gempa tersebut, terjadi gelombang tsunami yang sangat besar. Bahkan gelombang tsunami tersebut melanda hingga ke Timur Afrika dan Somalia. Negara-negara di sekitar Samudera Hindia terkena dampak dari tsunami tersebut.
Total korban tewas akibat gampa dan tsunami tersebut mencapai 220.000 jiwa, 170.000 jiwa di anataranya adalah warga Aceh. Menurut Badan Survey Geologi AS(USGS), gempa yang terjadi di Aceh memiliki kekuatan setara dengan 23.000 bom atom Hirosima.
Jepang (11 Maret 2011)
Gempa dan tsunami terbesar juga pernah melanda Jepang. Gempa dengan kekuatan 9 magnitudo tersebut memicu datangnya gelombang tsunami yang mampu menghancurkan wilayah padat penduduk di sisi timur laut jepang.
Akbibat bencana alam tersebut, setidaknya ada 19.000 korban tewas akibat terjangan gelombang laut dengan kecepatan tinggi. Selain itu, gempa di jepang juga mengakibatkan kebocoran reaktor di PLTN Fukushima Daiichi.
Chile (Mei 1960)
Selain kawasan Asia, negara di Amerika Selatan juga pernah diterpa gempa dengan kekuatan 9,5 mahnitudo. Ini merupakan gempa dengan kekuatan terbesar hingga saat ini. Akibat gempa terseut, sebanyak 5.700 orang meninggal di Chile. Tsunami yang disebabkan karena gempa tersebut sampai ke Jepang dan menewaska 142 orang.
Filipina (17 Agustus 1976)
Gempa yang terjadi pada tahun 1976 tersebut terjadi pada tengah malam dengan kekuatan 7,9 magnitudo. Gempa tersebut terjadi diayah Pulau Mindanao dan Sulu. Akibat gempa tersebut, gelombang tsunami muncul dengan ketinggian lima meter yang menghantam kawasan padat penduduk di sepanjang pantai. Korban tewas akibat bencana alam tersebut mencapai 8.000 jiwa.