Nyungsep! Tyson Foods PHK 10% Karyawan dan 15% Pimpinan Senior dalam Upaya Penghematan Biaya

Nyungsep! Tyson Foods PHK 10% Karyawan dan 15% Pimpinan Senior dalam Upaya Penghematan Biaya

Tyson Foods Inc merupakan perusahaan daging terbesar di Amerika Serikat (AS), akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10 persen karyawan dan 15 persen pimpinan senior sebagai strategi untuk memotong biaya perusahaan. Hal ini dilakukan karena perusahaan sedang mengalami tekanan kinerja. Langkah ini akan mendorong efisiensi dengan berfokus pada inisiatif yang lebih sedikit dengan intensitas yang lebih besar dan menghilangkan duplikasi pekerjaan.

Chief Executive Tyson Foods Donnie King menyatakan bahwa diskusi dengan sebagian besar karyawan yang terkena dampak PHK akan dilakukan minggu ini. Per 1 Oktober 2022, Tyson Foods tercatat memiliki sekitar 6.000 karyawan di AS yang bekerja di kantor perusahaan dan 118 ribu karyawan di lokasi non-perusahaan seperti pabrik daging dan gudang.

Beberapa karyawan perusahaan sudah berhenti setelah Tyson Foods memindahkan semua pekerja ke kantor pusatnya di Springdale, Arkansas pada Oktober lalu. Namun perusahaan mengatakan PHK 10 persen karyawan tersebut bukan karena karyawan lebih memilih meninggalkan perusahaan daripada pindah ke Arkansas.

Sementara itu, pimpinan yang terkena PHK di antaranya wakil presiden dan wakil presiden senior. Perombakan dalam kepemimpinan eksekutif Tyson Foods ini membuat beberapa investor dan analis gelisah. Sebelumnya, perusahaan memecat Chris Langholz dari jabatannya sebagai presiden bisnis internasional pada Agustus lalu. Setelah itu, Noelle O’Mara yang memimpin divisi makanan siap saji telah keluar dari perusahaan. John R. Tyson, cicit dari pendiri perusahaan akhirnya mengambil alih posisi sebagai kepala keuangan.

“Seringnya pergantian tim kepemimpinan selama beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya inefisiensi di dalam kantor perusahaan,” kata Arun Sundaram, analis ekuitas senior di CFRA Research.

Di sisi lain, perusahaan telah berjuang selama bertahun-tahun untuk meningkatkan hasil dalam bisnis ayamnya dan mengatakan pada Maret lalu akan menutup dua pabrik pemrosesan di AS yang memiliki 1.700 karyawan.

Tyson Foods Inc menjadi contoh perusahaan besar yang harus melakukan PHK sebagai strategi pemotongan biaya di tengah tekanan kinerja. Meski demikian, dampak dari kebijakan tersebut tentu saja akan dirasakan oleh karyawan yang terkena PHK dan juga investor yang mungkin akan kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan. Sebagai perusahaan besar, Tyson Foods Inc tentu harus dapat menunjukkan inovasi dan strategi yang lebih baik untuk terus berkembang di masa depan.