Harga batu bara kalori tinggi diprediksi akan mengalami kenaikan signifikan pada semester II-2024, didorong oleh seretnya pasokan global, penurunan ekspor Rusia, dan tetap kuatnya permintaan dari negara-negara besar seperti China dan India. Kondisi ini membuka peluang investasi yang menjanjikan dalam saham-saham terkait batu bara, khususnya PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
BCA Sekuritas mengungkapkan bahwa harga batu bara kalori tinggi berpotensi meningkat di paruh kedua tahun ini. Hal ini dipicu oleh penurunan ekspor batu bara Rusia yang tercatat turun sebesar 8,8% menjadi 99 juta ton pada semester I-2024. Penurunan tersebut disebabkan oleh lonjakan biaya transportasi dan harga yang tidak kondusif di pasar global.
Di sisi lain, Indonesia dan Australia masih mampu mempertahankan pertumbuhan ekspor batu bara mereka. Hingga Juni 2024, ekspor batu bara Indonesia meningkat sebesar 20% menjadi 245 juta ton, sementara Australia mencatat kenaikan sebesar 3% menjadi 75,5 juta ton.
Permintaan batu bara dari China dan India tetap tinggi, dengan impor batu bara termal China meningkat sebesar 13,3% menjadi 295,8 juta ton, dan India naik sebesar 13% menjadi 95 juta ton per Juni 2024. “Impor batu bara kedua negara ini berada di jalur yang tepat untuk memecahkan rekor,” demikian tulis BCA Sekuritas dalam laporannya yang dirilis pada Jumat (16/08).
Selain itu, pasokan batu bara kalori tinggi dari Australia mengalami hambatan akibat kurangnya investasi, kesulitan perizinan, dan terbatasnya pendanaan untuk pengembangan tambang. Kondisi serupa juga terjadi di Afrika Selatan dan Rusia, di mana kendala infrastruktur dan penurunan margin memperlambat ekspor.
BCA Sekuritas juga memperkirakan bahwa penurunan harga batu bara Indonesia akan mencapai titik terendah pada Agustus 2024, sebelum mulai bangkit kembali pada September dan berlanjut hingga akhir tahun.
“Kami melihat ada potensi kenaikan sektor ini ketimbang penurunan, karena tidak ada perlambatan ekonomi dunia dalam jangka pendek hingga menengah,” tulis BCA Sekuritas.
Dengan prospek ini, BCA Sekuritas memberikan rekomendasi beli (buy) untuk saham ITMG, dengan target harga Rp 35.700, jauh di atas harga terakhir yang tercatat sebesar Rp 26.200. Selain ITMG, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) juga direkomendasikan beli dengan target harga Rp 3.610, sementara saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) direkomendasikan untuk dipegang (hold) dengan target harga Rp 2.810.
Secara keseluruhan, dengan potensi kenaikan harga batu bara kalori tinggi, saham ITMG menawarkan peluang cuan yang menarik hingga akhir 2024 dan awal 2025.
Demikian informasi seputar pergerakan harga batu bara yang terbaru. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mbipike.Com.