Pemerintah China mengumumkan kebijakan baru pada Selasa (4/2), yang mencakup tarif baru terhadap sejumlah barang impor dari Amerika Serikat, termasuk batu bara dan gas alam cair. Dalam kebijakan tersebut, tarif batu bara sebesar 15 persen akan dikenakan dan juga padagas alam cair, sementara 10 persen akan diberlakukan untuk sejumlah barang lain seperti minyak mentah, mesin pertanian, truk pikap, dan kendaraan dengan mesin berkapasitas besar.
Langkah itu merupakan respons terhadap kenaikan tarif yang diumumkan oleh Amerika Serikat pada akhir pekan lalu.
Kementerian Keuangan China menegaskan bahwa tarif baru ini adalah reaksi terhadap kebijakan tarif sepihak yang diberlakukan oleh Washington. Menurut Kementerian Keuangan China, kebijakan tarif AS yang dinaikkan tersebut bertentangan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mengganggu hubungan ekonomi serta perdagangan yang normal antara kedua negara.
Pihak Beijing juga menilai bahwa kebijakan tarif tersebut tidak menyelesaikan masalah yang ada, melainkan justru menciptakan ketegangan lebih lanjut dalam hubungan perdagangan.
Pengenaan tarif batu bara dan komoditas lainnya diprediksi akan memberikan dampak signifikan pada perdagangan energi global. Batu bara yang merupakan salah satu komoditas ekspor utama China, akan semakin terpengaruh oleh ketegangan perdagangan ini.
Kebijakan tarif batu bara China juga meliputi sejumlah barang strategis lainnya, seperti logam tanah jarang yang penting untuk industri teknologi tinggi dan transisi energi bersih.
Menteri Perdagangan China dan Administrasi Bea Cukai menambahkan bahwa kontrol ekspor akan diberlakukan atas beberapa jenis logam, dengan tarif baru yang berlaku mulai 10 Februari 2025. Hal ini memberi waktu bagi kedua negara untuk mencoba mencapai kesepakatan perdagangan yang lebih baik.
Seiring dengan perkembangan ini, Presiden AS Donald Trump juga berencana berbicara dengan Presiden China Xi Jinping akhir minggu ini untuk membahas lebih lanjut isu perdagangan ini.
Demikian informasi seputar pembaruan tarif batu bara di China. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mbipike.Com.
