Mega proyek pemerintah Indonesia yang akan memindahkan Ibukota negara dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur terus disorot. Salah satu sorotannya adalah belum ada investor asing yang menyatakan kesediaannya membiayai IKN. Lalu apa alasan banyak investor asing belum masuk IKN?
Alasan Banyak Investor Asing Belum Masuk IKN
Terkait tidak adanya keberadaan investor asing di IKN juga sudah diakui oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Pengakuan tersebut ia sampaikan bersamaan dalam momen rapat kerja (raker) bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Dalam penjelasannya ada beberapa alasan mengapa investor asing masih enggan masuk ke IKN. Berikut ini kami rangkumkan poin-poin penjelasan Bahlil Lahadalia.
- Infrastruktur Belum Selesai
Alasan paling mendasar belum masuknya investor asing ke IKN menurut Bahlil adalah karena infrastruktur belum 100 persen rampung. Termasuk infrastruktur untuk masuk ke klaster pertama, di mana klaster tersebut mencakup kawasan inti pemerintahan di IKN yang diisi oleh presiden dan wakil presiden, lembaga tinggi negara, dan sebagainya.
Terkait hal itu, Bahlil mengatakan saat ini pemerintah terus melakukan percepatan agar infrastruktur di IKN tersebut rampung.
2. Investor Masuk saat Tahap Pembangunan II
Menurutnya, investor asing rencananya akan mulai masuk ke IKN saat ibu kota mulai masuk ke tahap pembangunan II. Saat ini investor masih dari PMDN.
“Jadi, kalau ditanya investasi di IKN ada atau tidak, semuanya dari PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri),” jelas Bahlil.
“Untuk sementara, (investor) asingnya kapan? Mereka sudah melakukan komunikasi dengan kita kawan mereka bisa memulai. Tapi, kita katakan bahwa setelah tanggal 17 Agustus (2024) baru kita lihat karena infrastruktur mereka di klaster kedua itu baru bisa di-clear-kan,” tambah Bahlil lagi.
3. Memprioritaskan Investor Domestik
Bahlil juga menjelaskan bahwa di tahap awal pemerintah baru memprioritaskan investasi dari dalam negeri agar bisa masuk ke IKN.
“Tahap pertama itu adalah investasi PMDN semuanya. Belum ada PMA yang melakukan groundbreaking,” ucap Bahlil dalam raker.
4. Investasi Domestik Menunjukkan Progres
Di kesempatan yang sama Bahlil juga menjelaskan bahwa investasi domestik ke Ibukota Nusantara menunjukkan progres yang baik. Pernyataan itu sekaligus menampik adanya isu bahwa investasi domestik IKN jalan di tempat. Salah satu bukti progres tersebut adalah hampir selesainya proyek yang dibangun di IKN.
“Kemarin saya baru pulang dari sana [IKN], seminggu lalu, hotel sudah hampir jadi, rumah sakit sudah hampir jadi,” jelasnya lagi.
Pernyataan Bahlil juga senada dengan pernyataan Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi Otoritas Ibu Kota Nusantara (OKIN) Agung Wicaksono tahun 2023 lalu. Ia mengatakan bahwa banyak investor asing yang menyatakan ketertarikannya dengan IKN, namun belum ada yang secara individu masuk dan menempatkan modalnya di IKN.
Selain itu kondisi itu juga sejalan dengan perintah Presiden Jokowi bahwa investor asing yang ingin investasi ke IKN harus bermitra dengan investor dalam negeri.
“Belum betul-betul masuk. Sebetulnya sudah masuk yang bersama dengan mitranya investor domestik. Dan ini sejalan dengan pesan Pak Presiden kalau (investor) asing masuk harus bermitra dengan investor domestik,” jelas Agung.
Ada dua alasan banyak investor asing belum masuk IKN menurut Agung. Pertama, pemerintah memprioritaskan investor asing yang mau bermitra investor domestik. Kedua, investor domestik lebih cepat mengikuti tahap kajian dan prioritasisasi.