
Bojonegoro Institute (BI) terus mengusung semangat untuk menciptakan Dana Abadi Migas sebagai solusi jangka panjang dalam mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Pada Rabu (12/03), BI menggelar workshop multistakeholder bertajuk Inisiasi Kebijakan Dana Abadi Daerah di Bojonegoro, yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono serta perwakilan dari Ford Foundation dan Kementerian Dalam Negeri.
Dana Abadi Migas ini bertujuan untuk memastikan bahwa pendapatan dari sektor migas yang kaya di Bojonegoro dapat digunakan secara bijaksana dan berkelanjutan, memberi manfaat bagi generasi mendatang.
“Migas adalah sumber daya alam yang tak terbarukan, oleh karena itu kita perlu menyiapkan mekanisme untuk mengawetkan manfaatnya,” ujar Bupati Setyo Wahono dalam sambutannya.
Bojonegoro telah menjadi pelopor dalam pembentukan Dana Abadi Migas di Indonesia, menjadikannya contoh bagi daerah lain yang ingin mengikuti jejak ini. Maryati Abdullah dari Ford Foundation menegaskan pentingnya Bojonegoro sebagai contoh dalam pengelolaan dana yang dapat menjadi model untuk daerah lainnya.
“Bojonegoro harus bersiap menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia,” katanya.
Sejak 2012, Bojonegoro Institute telah berperan aktif dalam advokasi dan sosialisasi terkait Dana Abadi Migas, dengan harapan agar Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang mengatur dana tersebut dapat disempurnakan dan segera diterapkan.
Dengan pengelolaan yang hati-hati dan melibatkan berbagai pihak, Dana Abadi Migas diharapkan dapat membantu Bojonegoro memanfaatkan potensi migasnya untuk kepentingan jangka panjang, sekaligus mendukung pembangunan daerah yang lebih merata dan berkelanjutan.
Demikian informasi seputar Dana Abadi Migas untuk Pembangunan berkelanjutan. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mbipike.Com.