Telisik Variabilitas Harga Batu Bara: Pengaruh India, Indonesia, dan Pasar Gas Eropa

Telisik Variabilitas Harga Batu Bara: Pengaruh India, Indonesia, dan Pasar Gas Eropa

Pada Rabu (29/11/23), harga batu bara menunjukkan variasi sebagai respons terhadap sejumlah sentimen global. Berbagai faktor, seperti kebijakan India yang menambah kapasitas pembangkit listrik berbasis batu bara, perkiraan produksi batu bara Indonesia yang melebihi target, pelemahan harga gas di Eropa, dan acara KTT iklim PBB COP28 di Dubai, semuanya berperan dalam membentuk tren pasar energi saat ini.

Harga Batu Bara di Pasar Global

1. Harga Batu Bara Newcastle

  • Kontrak berjangka Desember 2023 naik US$0,4 menjadi US$127,85 per ton.
  • Kontrak berjangka Januari 2024 stagnan di US$127,9 per ton.
  • Kontrak berjangka Februari 2024 melemah US$0,8 menjadi US$128,4 per ton.

2. Harga Batu Bara Rotterdam

  • Kontrak berjangka Desember 2023 turun US$0,45 menjadi US$114,4 per ton.
  • Kontrak berjangka Januari 2024 melemah US$0,6 menjadi US$110,35 per ton.
  • Kontrak berjangka Februari 2024 terpangkas US$0,35 menjadi US$108,2 per ton.

Pemerintah India merencanakan penambahan kapasitas pembangkit listrik berbasis batu bara sebesar 17 gigawatt dalam 16 bulan ke depan. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan permintaan listrik dan mencegah pemadaman. India, yang bergantung pada batu bara untuk 73% pembangkit listriknya, melakukan ekspansi ini menjelang KTT iklim PBB COP28.

Indonesian Coal Mining Association (ICMA) memproyeksikan produksi batu bara Indonesia pada tahun 2023 akan melampaui target resmi sebesar 695 juta metrik ton. Dengan rata-rata produksi bulanan mencapai 61 juta ton pada September dan Oktober, Indonesia terus menunjukkan kontribusi signifikan dalam pasar global harga batu bara. Harga gas Eropa mencapai level terendah dalam tujuh minggu pada akhir perdagangan Rabu. Faktor-faktor seperti pasokan yang melimpah dan permintaan yang lemah, diperparah oleh perkiraan suhu yang lebih rendah, membuat harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) untuk Desember turun 6,9% menjadi 39,8 Euro per MWh.

Delegasi dari hampir 200 negara bersiap berkumpul pada KTT iklim COP28 di Dubai mulai 30 November hingga 12 Desember. Tuan rumah konferensi, UEA, sebagai anggota OPEC, berharap untuk mempresentasikan visi masa depan rendah karbon yang mencakup, bukan menghindari, bahan bakar fosil. Dengan dinamika pasar yang terus berkembang, pasar energi global tetap menjadi sorotan, dipengaruhi oleh kebijakan nasional, produksi industri, dan perubahan iklim global. Perhatian terhadap pergeseran menuju energi terbarukan juga menjadi faktor kunci dalam pembentukan tren pasar energi global.

Demikian informasi seputar perkembangan harga batu bara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mbipike.com.