Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan angka ekspor Indonesia untuk bulan Maret 2025 mencapai USD23,35 miliar. Nilai ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, yaitu naik 5,95% dibandingkan bulan sebelumnya, Februari 2025. Secara tahunan, ekspor Indonesia juga mengalami kenaikan sebesar 3,16% dibandingkan Maret 2024.
Kenaikan ekspor Indonesia ini didorong oleh sektor migas dan nonmigas. Nilai ekspor migas pada Maret 2025 tercatat sebesar USD1,45 miliar, yang mengalami lonjakan sebesar 28,81% dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan ekspor nonmigas tercatat naik 4,71%, dengan nilai mencapai USD21,8 miliar.
Sektor migas, terutama hasil minyak, memberikan andil besar terhadap kenaikan ini, berkontribusi sekitar 1,18% terhadap ekspor nasional. Secara tahunan, ekspor Indonesia didorong oleh komoditas nonmigas seperti lemak dan minyak nabati, nikel, mesin, serta perlengkapan elektrik.
Dari sisi sektoral, industri pengolahan menjadi penyumbang utama bagi pertumbuhan ekspor nonmigas. Sektor ini mencatatkan ekspor sebesar USD18,16 miliar, yang mengalami kenaikan 2,98% dibandingkan Februari 2025.
Kepala BPS, Amalia Adininggar menjelaskan bahwa industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar 2,40% terhadap kenaikan ekspor nonmigas.
Sektor pertambangan mencatatkan ekspor sebesar USD3,07 miliar, sementara sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang USD0,57 miliar. Dalam komoditas unggulan, ekspor besi dan baja tercatat naik 19,64% dibandingkan bulan sebelumnya.
Namun, ekspor CPO dan turunannya mengalami penurunan sebesar 3,55%, sementara ekspor batu bara turun sebesar 5,54%.
Demikian informasi seputar catatan peningkatan ekspor Indonesia. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mbipike.Com.
