Contents
Hashim Djojohadikusumo, pebisnis kawanan Indonesia, menyatakan minatnya berinvestasi pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade di Kalimantan Utara. Hashim mengungkapkan akan ambil bagian dalam proyek yang digarap oleh Tjandra Limanjaya melalui PT Kayan Hydro Energy (KHE).
Hal itu disampaikan langsung oleh Hashim Djojohadikusumo saat acara syukuran pembangunan PLTA Kayan Cascade. Adik dari presiden terpilih, Prabowo Subianto, ini mendatangi dan melihat langsung lokasi proyek PLTA tersebut.
“Selama ini, saya hanya mendengar tentang proyek PLTA Kayan Cascade, namun hari ini saya sangat terkesan melihat secara langsung perkembangan signifikan dari proyek ini. Ini adalah bukti nyata dari komitmen dan kerja keras kita semua,” tutur Hashim Djojohadikusumo.
Tjandra Limanjaya dan Hashim Djojohadikusumo Sudah Berpengalaman di Sektor Energi
Tjandra Limanjaya dan Hashim Djojohadikusumo sendiri merupakan pengusaha senior dengan pengalaman bisnis yang sudah malang melintang. Hasyim adalah pemilik Grup Arsari yang bergerak di berbagai bidang industri, mulai dari sektor energi, agribisnis, dan lainnya
Hashim diketahui memang mulai tertarik menggelontorkan investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT). Saat ini pun pria berusia 69 tahun ini mempunyai proyek serupa, yakni tengah mengembangkan proyek biofuel dari kayu sisa di Kalimantan Timur.
“Di Kalimantan Timur itu kami membuat biofuel (biomassa) dari kayu sisa,” ucap Hashim dilansir dari Antara, Kamis (30/5).
Hashim Tertarik Berinvestasi pada Proyek PLTA Kayan Cascade
Hashim secara langsung menyatakan minatnya ikut andil pada pembangunan PLTA Kayan Cascade. Ia juga mengatakan sudah menyampaikan keinginannya tersebut ke Prabowo Subianto dan dibilang menyetujuinya.
“Jadi dari dulu saya selalu mendukung proyek-proyek yang dirasa sangat bermanfaat bagi pembangunan nasional. Sehingga semua proyek yang dirasa bakal memberikan manfaat besar itu harus didukung. Dan saya selalu mendukung. Dari dulu saya selalu mendukung. Jadi proyek-proyek yang besar manfaatnya seperti PLTA Kayan Cascade ini jangan sampai ada halangan atau rintangan,” ujar Hashim saat acara syukuran PLTA Kayan pada akhir Mei lalu.
Di samping itu, Hashim juga sudah lama berkawan dengan Tjandra Limanjaya pemilik PT KHE yang mengerjakan proyek PLTA Kayan Cascade. Tjandra Limanjaya dan Hashim Djojohadikusumo berteman sejak sepuluh tahun lalu.
Hashim berpendapat bahwa proyek PLTA ini berperan penting bagi masa depan pengembangan energi di Indonesia, khususnya di Kalimantan Utara. Hashim juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah yang sudah memberi support atas proyek ini.
“Kepada Bapak Gubernur, Bapak Bupati, dan seluruh jajaran pemerintah daerah, serta masyarakat adat dan masyarakat Kalimantan Utara pada umumnya, saya ucapkan terima kasih atas kerja sama dan dukungan yang tiada henti. Saya berharap proyek berjalan tanpa gangguan. Tanpa Anda semua, proyek ini tidak akan bisa berjalan sejauh ini,” ucap Hashim Djojohadikusumo.
Rencana Hashim ingin terlibat dalam proyek PLTA tersebut juga mendapat dukungan dari Gubernur Kalimantan Utara Zainal A Paliwang. Gubernur Kaltara tersebut menganggap investasi yang akan dilakukan bakal membawa dampak baik kepada masyarakat, terutama untuk pertumbuhan ekonomi.
Target Pembangunan PLTA Kayan Cascade
PLTA Sungai Kayan atau Kayan Cascade diproyeksikan menjadi PLTA terbesar di Asia Tenggara. Dengan kapasitas 9.000 Megawatt (MW), PLTA ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kalimantan, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur.
Proyek ini dibangun di bendungan Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan, Kaltara. Dimana PLTA Kayan diharapkan menjadi simbol energi hijau dan berpotensi meminimalisir emisi gas rumah kaca. Pembangunan bendungan Kayan akan dilakukan dalam lima tahap.
Direktur Utama PT KHE, Andrew Sebastian Suryali, mengungkapkan bahwa tahap pertama yang mencakup penggalian dan penimbunan sudah selesai. Selain itu, jalan Sungai Pangean sepanjang 5-7 km juga telah dibangun.
Proyek berikutnya akan melibatkan konstruksi infrastruktur pendukung untuk bendungan tahap pertama. Biaya untuk tahap pertama ini diperkirakan mencapai US$2 miliar (Rp 32 triliun) dan ditargetkan selesai pada tahun 2029.
Demikianlah informasi mengenai rencana Hashim Djojoadikusumo ikut ambil bagian dalam proyek PLTA Kayan Cascade di Kalimantan Utara. Hashim dan owner PT KHE Tjandra Limanjaya sudah bersahabat sejak lama dan saling mendukung terkait urusan bisnis yang berperan penting bagi kemajuan Indonesia.