PLTA Kayan Siap Suplai Kebututuhan Listrik di Ibu Kota Baru

PLTA Kayan Siap Suplai Kebututuhan Listrik di Ibu Kota Baru

PLTA Kayan akan menjadi pembangkit listrik tenaga air terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Pemerintah berencana membangun sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Kayan Kalimantan Utara. PLTA Kayan akan dibangun diatas tanah seluas 12.000 hektare dan ditargetkan dapat menghasilkan daya sebesar 9.000 megawatt (MW).

Untuk mensukseskan rencananya tersebut, pemerintah telah menggandeng PT Kayan Hydro Energy dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China yakni PowerChina International Group untuk membendung Sungai Kayan. Perjanjian tersebut telah di teken pemerintah pada 31 Oktober 2018.

Di sisi lain, kedua perusahaan telah meneken untuk mengeksekusi Proyek pada 15 Agustus 2019.

PLTA Kayan mampu suplai listrik ibu kota baru

gambar PLTA Kayan 1 (Poltarkaltara.prokal.co)

Kepala Staf Kepresidenan Jendral (Purn) TNI Moeldoko mengungkapkan pemerintah telah melakukan sejumlah kajian untuk memenuh kebutuhan listrik di ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.

Dari hasil kajian tersebut, salah satu pembangkit listrik yang mampu menyuplai kebutuhan listrik di ibu kota pengganti DKI Jakarta adalah PLTA Kayan. Pasalnya, daya yang dihasilkan oleh PLTA Kayan amatlah besar serta pembangkitnya berada tidak jauh dari Penajem Paser dan Kutai Kartanegara.

“Nanti (PLTA) Sungai Kayan bisa menghasilkan (listrik) cukup besar yang tidak terlalu jauh dari Kalimantan Timur. Jadi menurut saya sudah terkalkulasi,” terang Moeldoko di Kawasan Istana Kepresiden, Jakarta, Rabu (4/9/2019) seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

Meoldoko menyebut, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas juga telah melakukan kajian mengenai kebutuhan sarana dan prasarana untuk ibu kota baru negara Indonesia.

“Sudah dianilis secara baik oleh Bappenas, daya dukung untuk proyek pembangunan ibu kota pasti sudah dihitung dengan baik,” terang Moeldoko.

Sebagai informasi, pembangunan Pembangkit listrik tenaga air di Sungai Kayan tersebut akan dibangun secara bertahap. Pada tahapan pertama pemerintah akan membendung sungai kayan yang aliran airnya akan mampu menggerakkan turbin PLTA dan menghasilkan daya sebesar 900 megawatt.

Selanjutnya, bendungan kedua menghasilkan daya 1.200 MW, bendungan ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW serta bendungan kelima mampu menghasilkan daya hingga 3.200 MW.

Untuk pembangunan PLTA Kayan akan dimulai pada akhir tahun 2019 dan akan ditargetkan rampung dalam rentang waktu 20 hingga 25 tahun. Kendati demikian, tanggal operasi komersial (Comercial Operational Date/COD) sudah dapat dilakukan pada tahun 2025.

Ini artinya, listrik yang dihasilkan oleh PLTA Kayan sudah dapat dipakai bagi penduduk Kalimantan melalui sebuah transmisi milik Perusahan Listri Negara (PLN).

“COD itu, Kayan 1 itu 2025. Target itu selesai lima cascade itu sekitar 20 tahun, 25 tahun. 2025 itu kayan 1 sudah bisa COD dan dipakai listriknya,” ungkap Direktur Operasional PT Kayan Hydro Energy Khaerony, Rabu (21/8/2019) seperti dilansir dari Era.id.

Dengan berdirinya PLTA Kayan, maka pemerintah akan memiliki pembangkit listrik terbesar di kawasan Asia Tenggara.