Investasi di Kota Nusantara menunjukkan tren positif. Proyek pembangunan ibu kota baru Indonesia yang terletak di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, terus menunjukkan kemajuan signifikan. Hingga kini, total investasi dari delapan rangkaian peletakan batu pertama (groundbreaking) mencapai Rp58,4 triliun.
Staf Khusus Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bidang Komunikasi Publik, Troy Pantouw, mengungkapkan bahwa beberapa proyek dari delapan groundbreaking tersebut sudah mulai operasional.
“Di antaranya adalah Rumah Sakit Mayapada, Rumah Sakit Hermina, Hotel Nusantara, serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) kerja sama PLN dan Sembcorp Singapore yang mampu menyuplai listrik terbarukan 10 megawatt (MW),” ujar Troy di Sepaku, Rabu (18/12/2024).
Pembangunan di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) Kota Nusantara yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah mencapai 61,7 persen dari total 109 paket proyek yang dikerjakan sejak 2020.
Infrastruktur untuk sektor eksekutif hampir rampung dan diperkirakan siap digunakan pada 2025 untuk mendukung pemindahan aparatur sipil negara (ASN) secara bertahap.
Selain itu, pembangunan sektor legislatif dan yudikatif meliputi gedung DPR, MPR, DPD, serta Mahkamah Agung dan lembaga hukum lainnya ditargetkan selesai pada 2028. Hal ini untuk memastikan Kota Nusantara dapat berfungsi penuh sebagai pusat pemerintahan Indonesia.
Dengan investasi besar dari sektor publik dan swasta, Kota Nusantara diproyeksikan menjadi kota modern yang ramah lingkungan. Infrastruktur yang dibangun diharapkan mencerminkan konsep keberlanjutan dengan pengembangan energi terbarukan, seperti PLTS yang telah beroperasi.
“Pembangunan ini adalah langkah nyata untuk menciptakan ibu kota negara yang tidak hanya menjadi pusat pemerintahan, tetapi juga pusat inovasi dan investasi,” tambah Troy.
Demikian informasi seputar Pembangunan dan investasi di Kota Nusantara. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mbipike.Com.
