Inklusi Keuangan Meningkat: 83% Pelajar Indonesia Miliki Rekening Bank Capai Rp29,13 Triliun

Inklusi Keuangan Meningkat: 83% Pelajar Indonesia Miliki Rekening Bank Capai Rp29,13 Triliun

Banyak pelajar Indonesia yang sudah melek literasi keuangan digital. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini mengungkapkan pencapaian luar biasa dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Berdasarkan data terbaru, OJK mencatat bahwa sebanyak 52 juta pelajar di seluruh Indonesia telah memiliki rekening di berbagai bank, dengan total nilai tabungan mencapai Rp29,13 triliun. Pencapaian ini mencakup sekitar 83,24% dari total jumlah pelajar di negeri ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengapresiasi tingginya angka partisipasi pelajar Indonesia dalam memiliki rekening bank. Ia menyatakan bahwa ini adalah langkah yang sangat positif menuju tujuan inklusi keuangan yang lebih luas di kalangan pelajar.

“Dari total pelajar di Indonesia sekitar 63 juta, 80%-nya sudah punya rekening atau sekitar 52 juta dengan total nilai tabungan Rp29 triliun. Itu suatu pencapaian luar biasa,” kata Friderica Widyasari Dewi, yang lebih dikenal dengan panggilan akrab Kiki, dalam acara di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, pada Minggu (20/8/2023).

Selama setahun terakhir, terjadi peningkatan signifikan dengan adanya tambahan 2,4 juta rekening baru, dan angka tabungan meningkat sebesar Rp4 triliun. Menandai Hari Indonesia Menabung, OJK mendorong pelajar anggota Pramuka yang belum memiliki rekening untuk mulai menabung di bank. Friderica Widyasari Dewi berharap bahwa pencapaian para Pelajar Indonesia ini akan menjadi dasar bagi gerakan kolektif, terutama di kalangan Pramuka, untuk memperkuat literasi keuangan dan inklusi di Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar juga turut mengungkapkan pandangan serupa. Ia memberikan gambaran bahwa jumlah tabungan yang dimiliki oleh para pelajar Indonesia, jika dijadikan perbandingan, dapat membiayai pembangunan 600 kilometer jalan tol, atau setara dengan 7-8 kali perjalanan jalan tol Jakarta-Bandung. “1 km jalan tol biaya pembangunannya di kisaran Rp50 miliar. Jadi kalau Rp30 triliun dari rekening pelajar itu, bisa membiayai 600 km jalan tol. Artinya sekitar 7-8 kali jalan tol Jakarta-Bandung,” tambah Mahendra Siregar.

Pencapaian pelajar Indonesia ini memberikan optimisme bahwa kebiasaan menabung yang ditanamkan sejak usia muda akan membawa dampak positif pada masa dewasa, ketika para pelajar tersebut memasuki dunia karier dan pekerjaan. Dengan semangat inklusi keuangan yang semakin menguat, Indonesia bergerak maju menuju masyarakat yang lebih sadar finansial dan berkelanjutan.