Produksi batu bara Indonesia mencatatkan rekor baru pada 2024 dengan total mencapai 830,96 juta ton. Angka tersebut melampaui produksi tahun 2023 yang sebesar 770,9 juta ton dan berhasil melebihi target pemerintah sebesar 710 juta ton hingga 17 persen.
Berdasarkan data Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), penjualan batu bara mencapai 811,01 juta ton, dengan 433,17 juta ton diekspor ke berbagai negara seperti India dan Jepang.
Sementara itu, 377,85 juta ton lainnya dialokasikan untuk pasar domestik. Dari jumlah tersebut, 209,93 juta ton digunakan untuk memenuhi kewajiban pasar domestik (Domestic Market Obligation).
Sebagai eksportir batu bara termal terbesar di dunia, Indonesia terus memainkan peran strategis dalam perdagangan dan produksi batu bara global. Posisi ini telah dipegang sejak 2018 ketika Indonesia menyalip Australia.
Di sisi lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyoroti keberhasilan Satgas Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 di sektor ESDM. Dalam konferensi pers di Kantor BPH Migas, Bahlil menyatakan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari kerja sama tim yang solid dan aktif.
“Tanpa kekompakan, hasilnya tidak akan sebaik ini. Mungkin berhasil, tetapi tidak seoptimal ini,” ujar Bahlil.
Keberhasilan produksi batu bara yang melampaui target menjadi bukti kuat kemampuan Indonesia dalam mengelola sumber daya alamnya. Hal ini juga mendukung upaya transisi energi yang tengah digalakkan pemerintah dan perusahaan seperti Pertamina, yang berkomitmen mencapai Net Zero Emission 2060.
Dengan peran strategisnya, sektor batu bara diharapkan terus memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung target pembangunan berkelanjutan.
Demikian informasi seputar produksi batu bara Indonesia pada tahun 2024. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mbipike.Com.
