Produsen otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Company telah mengumumkan rencana investasi Hyundai di Thailand dengan nilai yang mencapai 1 miliar baht atau sekitar Rp450,77 miliar. Investasi ini akan difokuskan pada pembangunan fasilitas perakitan kendaraan listrik dan baterai di kawasan Thailand bagian tenggara, yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026.
Melansir dari laporan Reuters, langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya investasi Hyundai untuk memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik yang semakin berkembang pesat di Asia Tenggara. Dewan Investasi (BOI) Thailand mengkonfirmasi bahwa fasilitas ini tidak hanya akan melayani kebutuhan domestik, tetapi juga akan menjadi basis ekspor ke seluruh kawasan ASEAN.
Sekretaris Jenderal BOI, Narit Therdsteerasukdi, menyatakan bahwa keberadaan rantai pasokan yang kuat di Thailand memungkinkan Hyundai untuk memperoleh hingga sepertiga dari bahan baku dan suku cadang yang dibutuhkannya dari dalam negeri.
Hal ini tentunya memberikan dampak positif bagi industri lokal, sekaligus memperkuat daya saing Thailand sebagai pusat manufaktur otomotif di Asia Tenggara.
Di tengah dominasi produsen mobil Tiongkok seperti BYD dan Great Wall Motors dalam pasar kendaraan listrik di Thailand, kehadiran Hyundai diharapkan dapat membawa dinamika baru. Penjualan kendaraan listrik di kawasan ini telah melonjak secara signifikan, dengan Thailand menyumbang 55 persen dari total penjualan di ASEAN pada kuartal pertama tahun 2024, menurut data dari Counterpoint Research.
Meskipun pasar kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) yang selama ini didominasi oleh produsen Jepang dan Korea mengalami penurunan, permintaan terhadap kendaraan listrik terus meningkat. Dengan komitmen investasi Hyundai sebesar Rp450 miliar ini, berupaya untuk menjawab tantangan tersebut dan bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif.
Thailand sendiri merupakan ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, telah menerima lebih dari US$1,44 miliar dalam bentuk komitmen investasi dari berbagai produsen mobil Tiongkok untuk mendirikan fasilitas produksi kendaraan listrik. Investasi ini memperkuat posisi Thailand sebagai pusat manufaktur mobil di kawasan ini, dengan kontribusi besar dari Toyota dan Honda yang juga memiliki pangsa pasar signifikan.
Dengan perkembangan ini, Hyundai diharapkan dapat mengambil bagian dalam pertumbuhan industri kendaraan listrik di Asia Tenggara, serta memperkuat posisinya di pasar global.
Demikian informasi seputar investasi Hyundai. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Mbipike.Com.